bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya adalah
Bahasaloma adalah bahasa Sunda yang biasa digunakan dalam percakapan di. Kata kerja dalam Bahasa Sunda. Kumpulan Gambar Kata Kata Cinta Bahasa Sunda Lucu 2015 Funny Quotes Humor Funny . Manéh ᮙᮔ sia ᮞᮃ silaing ᮞᮜᮄ anjeun ᮃᮔᮏᮔ salira ᮞᮜᮛ hidep ᮠᮓᮕ 3 dia. Kamu dalam bahasa sunda. Pasalnya kumsi merupakan kata
Pengertianlainnya menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83), kata baku adalah kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai dengan kaidah atau pedoman yang dibakukan. Kaidah standar tersebut bisa berupa tata bahasa baku, pedoman ejaan (EYD) dan kamus. Pada umumnya, kata baku kerap digunakan pada kalimat resmi atau ragam bahasa baku.
Ilustrasi perempuan mengobrol. Foto ShutterstockEtika berbicara perlu dipahami dengan baik sebelum memulai percakapan dengan seseorang. Tidak lupa, kita juga harus mengaitkannya dengan adat istiadat dan norma yang berlaku di dari buku Etika Birokrat oleh Prof. Dr. Andi Rasyid, dkk., kata etika berasal dari bahasa Yunani “etos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Sedangkan secara istilah, etika adalah nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau sangat diperlukan ketika bicara. Ini bisa meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin saja terjadi dalam percakapan. Lantas, bagaimana etika berbicara yang harus diterapkan? Simak artikel berikut untuk mengetahui Berbicara dalam PercakapanSetidaknya ada lima etika berbicara yang bisa diterapkan dalam percakapan sehari-hari. Dirangkum dari laman Art of Manliness, berikut uraiannyaIlustrasi Pria India sedang berbicara Foto Shutter Stock1. Lebih banyak mendengarkanKunci sebuah percakapan bukanlah berbicara, melainkan mendengarkan. Hindari narsisme dalam percakapan dan cobalah untuk ajukan pertanyaan menarik kepada lawan informasi menarik dari lawan bicara bisa membuat hubungan kalian cenderung lebih akrab. Jangan lupa beri respon positif pada setiap informasi yang menarik bisa membuat obrolan kalian menjadi lebih seru. Pikirkan hal baru yang unik, jangan biarkan lawan bicara Anda merasa bisa juga memberikan candaan yang lucu. Pastikan untuk menyampaikannya dengan gaya kasual dan tidak berlebihan. 3. Sesuaikan topik obrolan dengan lawan bicaraJangan gunakan bahasa yang terlalu baku jika berbicara dengan teman sebaya, jangan gunakan istilah ilmiah ketika berbicara dengan kaum marjinal, dan seterusnya. Itu adalah contoh nyata dari menyesuaikan obrolan dengan lawan mengobrol dengan rekan kerja. Foto Shutter StockSikap ini perlu dilatih terus menerus. Jika tidak, Anda akan terkesan merendahkan seseorang, baik itu menyangkut jabatan, profesi, strata ekonomi, dan lain-lain. Jangan sampai lawan bicara Anda tersinggung dan merasa tidak sudah menjadi pendengar yang baik, maka ini saatnya untuk mengambil giliran. Ungkapkan cerita dari sudut pandang Anda seperlunya, jangan gaya cerita yang santai dan menyenangkan. Tetap perhatikan sopan santun dan jangan perlihatkan gestur yang tidak Berpikir sebelum Anda berbicaraIni adalah bagian terpenting dalam etika berbicara. Sebab, banyak kesalahpahaman terjadi akibat perkataan yang menyinggung seseorang tidak mampu mengendalikan ucapannya secara spontan. Untuk itu, perlu dipikirkan terlebih dahulu kata-kata yang hendak dilontarkan. Jangan sampai kata-kata tersebut menyakiti perasaan itu etika?Mengapa etika berbicara perlu diperhatikan?Apa saja etika berbicara dalam percakapan?
Berdasarkanpenjelasan tersebut, bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya adalah bahasa baku. Hal tersebut karena bahasa tidak baku tidak terikat aturan kaidah kebahasaan. Penggunaan bahasa yang mudah lebih disukai saat berbicara dengan teman sebaya.
Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya. Orang yang tanpa diminta siap untuk menolong kita. Persis seperti yang terjadi dalam permainan bujur sangkar pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan orang lain, dan dengan ikhlas memberikan panah miliknya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja Menurut buku pelatihan remaja sebaya tentang kesehatan dan kesejahteraan remaja, teman sebaya ialah teman yang akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, sekolah yang sama dan hal lainnya. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan karena kedekatannya bisa saling membantu menuju kebaikan. Santrock, 2007 55 mengemukakan bahwa teman sebaya merupakan orang dengan tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Kelompok teman sebaya ini terdiri dari dua atau lebih teman mereka yang beri kesaksian sebagai orang luar. Definisi teman sebaya menurut the Oxford English Dectionary dibagi menjadi 2 yaitu, orang-orang yang memiliki kedudukan atau kedudukan yang sama dengan orang yang dimaksud dan orang yang berbeda usia atau sosialnya dengan orang yang dimaksud. Jadi dapat disimpulkan bahwa teman sebaya merupakan orang yang memiliki status yang sama, usia, hobi dan tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi yang paling penting dalam teman sebaya ini adalah anak mampu untuk menerima umpan balik tentang kemampuan-kemampuannya dari kelompok teman sebaya sehingga anak dapat mengevaluasi apakah yang ia lakukan lebih baik, sama atau lebih jelek dari yang dilakukan oleh teman-teman sebaya lainnya. Anak juga menggunakan orang lain sebagai tolak ukur untuk membandingkan dirinya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A. Konsep Teman Sebaya Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya. Orang yang tanpa diminta siap untuk menolong kita. Persis seperti yang terjadi dalam permainan bujur sangkar pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan orang lain, dan dengan ikhlas memberikan panah miliknya. Pelatihan Remaja Sebaya Tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja Menurut buku pelatihan remaja sebaya tentang kesehatan dan kesejahteraan remaja, teman sebaya ialah teman yang akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, sekolah yang sama dan hal lainnya. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan karena kedekatannya bisa saling membantu menuju kebaikan. Santrock, 2007 55 mengemukakan bahwa teman sebaya merupakan orang dengan tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Kelompok teman sebaya ini terdiri dari dua atau lebih teman mereka yang beri kesaksian sebagai orang luar. Definisi teman sebaya menurut the Oxford English Dectionary dibagi menjadi 2 yaitu, orang-orang yang memiliki kedudukan atau kedudukan yang sama dengan orang yang dimaksud dan orang yang berbeda usia atau sosialnya dengan orang yang dimaksud. Jadi dapat disimpulkan bahwa teman sebaya merupakan orang yang memiliki status yang sama, usia, hobi dan tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi yang paling penting dalam teman sebaya ini adalah anak mampu untuk menerima umpan balik tentang kemampuan- kemampuannya dari kelompok teman sebaya sehingga anak dapat mengevaluasi apakah yang ia lakukan lebih baik, sama atau lebih jelek dari yang dilakukan oleh teman-teman sebaya lainnya. Anak juga menggunakan orang lain sebagai tolak ukur untuk membandingkan dirinya. B. Perngaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Moral Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan perpaduan antara tenaga-tenaga asli dari dalam individu dan dari luar lingkungan. Kita semua menyadari bahwa ada satu hal yang tidak pernah berubah yaitu perubahan diri sendiri. Perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan itu. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk mengembangkan potensi anak di dalam negeri yang berperan sebagai asset negara yakni melalui proses pembelajaran. Moral adalah suatu istilah penting dalam pendidikan. Bahkan beberapa literatur Barat yang menulis tentang pedagogiek menjelaskan bahwa pendidikan mempunyai misi utama untuk menolong orang lain agar bisa menjadi dewasa dan bertanggungjawab. Dewasa dan bertanggung jawab adalah dua kriteria utama dari konsep perilaku pertimbangan dan tindakan moral Maria, 2005. Grinderdalam Budingsih 2001 mengatakan bahwa moral adalah hal- hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar. Susarno dan Roesminingsih 2015 juga mengatakan jika moral menunjukkan kepada perbuatan yang baik atau benar ataukah yang baik atau salah, yang berperikemanusiaan atau yang jahat, maka etiket hanya berhubungan dengan soal sopan santun. Karena moral berkaitan erat dengan keputusan kata hati, yang dalam hal ini berarti bertalian erat dengan nilai-nilai maka sesungguhnya moral itu adalah nilai-nilai kemanusiaan. Perkembangan moral melibatkan perubahan dalam pikiran, perasaan, dalam perilaku perihal standar-standar benar dan salah. Pengembangan moral memiliki dimensi bawaan yang mengatur kegiatan seseorang ketika dia tidak terlibat dalam interaksi sosial Orang tua secara tradisional atau secara tidak sengaja telah memenuhi tugasnya sebagai wali atau pembimbing moral anaknya. anak-anak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya, dan banyak meluangkan waktunya dengan teman sebaya dalam berbagai kegiatan. Mereka menunjukkan gejala saling berbagi tugas maupun persaingan. Ada 4 dasar untuk bagaimana cara memahami perkembangan moral, diantaranya 1. Bagaimana cara orang berpikir atau bernalar tentang sebuah keputusan? 2. Bagaimana cara orang berperilaku dalam keadaan moral? 3. Bagaimana perasaan orang-orang tentang moral? 4. Apa yang mencirikan kepribadian moral seseorang? C. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Sosial Dalam KBBI, sosial memiliki arti berkenaan dengan masyarakat perlu adanya komunikasi Jadi sosial bisa dikakatan sebuah perilaku manusia yang berhubungan ataupun bekerja sama satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakatnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanan didalam hidupnya. Dalam perkembangan sosial terjadi proses interaksi antara anak dengan lingkungan sosialnya yang nantinya akan terjadi hubungan saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain. Lingkungan sosial yang dimaksud diantaranya adalah orang tua, sekolah, teman sebaya maupun orang dewasa. Keadaan lingkungan yang baik, damai, tentram, aman, penuh dengan pengertian, akan memperlancar proses perkembangan sosial, sebaliknya apabila individu tinggal di lingkungan yang tidak tentram, tidak damai, dan tidak aman, maka individu tersebut akan mengalami gangguan dalam proses perkembangan sosial. Menurut Ahmad 2009 44 salah satu lingkungan sosial yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak adalah teman sebaya. Dalam kehidupan teman sebaya terjadi proses sosial dimana didalamnya terjadi saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Anak akan mengikuti apa yang teman sebayanya lakukan, seperti bagaimana cara berpakaian, bagaimana cara teman sebayanya bertindak dan lain sebagainya. Dalam berinteraksi di dunia luar, anak banyak meluangkan waktu dengan teman sebaya dalam berbagai kegiatan. Mereka menunjukkan interaksi saling berbagi tugas, adanya persaingan, pertengkaran, simpati, dan saling membantu dalam menghadapi kesulitan D. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Individu Kognitif Kognisi sosial anak tentang teman sebayanya menjadi semakin penting untuk memahami hubungan teman sebaya di tengah dan akhir masa kecil. Kepentingan khusus adalah cara di mana anak-anak memproses informasi tentang relasi teman sebaya dan pengetahuan sosial mereka Dodge, Coie, & Lynam, 2006; Hartup, 2009. Kenneth Dodge 1983 mengemukakan bahwa anak-anak memecahkan kode isyarat sosial, menafsirkan, mencari respon, pilih respon yang optimal, dan lakukan. Dodge menganggap agresif anak laki-laki lebih cenderung menganggap tindakan anak lain sebagai permusuhan saat anak tersebut niat itu ambigu. Saat anak laki-laki agresif mencari isyarat untuk menentukan niat teman sebaya, mereka merespons lebih cepat, kurang efisien, dan kurang reflektif ini adalah salah satu faktor kognitif sosial yang diyakini terlibat dalam konflik anak-anak. Mereka perlu mengetahui tujuan apa yang harus dikejar dalam situasi yang didefinisikan dengan buruk atau ambigu, bagaimana memulai dan mempertahankan ikatan sosial, dan hal apa yang harus diikuti untuk mendapatkan teman. Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan sebuah kesempatan kepada murid dalam menemukan sebuah konsep dan teori melalui pengalaman Jerome Bruner,1991 1-21. Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan pengetahuan knowledge, pemahaman comprehention, penerapan aplication, analisa analysis, sintesa sinthesis, evaluasi evaluation. Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional akal. Secara garis besar, teman sebaya berperan untuk perkembangan sosialnya, kematangan emosi, melatih komunikasi, memperkaya pengalaman, belajar hal baru, dan bisa menyampaikan apa yang mereka inginkan. Dengan teman sebaya, anak akan mempelajari pola perilaku yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi sosial. Selain itu, dalam Servitri201779-80 pengaruh teman sebaya dalam perkembangan kognitif yaitu untuk memecahkan permasalahan yang ada dan mendapat pengetahuan. Anak lebih suka belajar bersama dengan teman sebaya dari pada dengan orang dewasa karena suasana belajar akan menyenangkan. Melalui teman sebaya,anak juga bisa termotivasi mengembangkan pengetahuannya. Bersama teman sebayanya seorang anak atau remaja dapat belajar dan bermain bersama-sama karena terkadang mereka senang membentuk kelompok sebaya Titis2017. Kelompok atau teman sebaya yang memberi pengaruh positif akan mampu meningkatkan motivasi belajar yang tinggi terhadap Pendidikan remaja, timbulnya rasa solidaritas, mampu bekerjasama dengan orang lain. DAFTAR PUSTAKA Budiningsih. 2001. Jurnal Teknodik edisi Analis Karakteristik Siswa Kaitannya Dengan Tahap-tahap Perkembangan Penalaran Moralnya Adhe. R .K ; Guru Pembentuk Anak Berkualitas ; Jurnal Care Edisi Khusus Tema Ilmiah Maret 2016. Ahmadi, A. 2009. Psikologi Sosial edisi revisi. Jakarta Rineka Cipta Bruner, Narrative Construction of University of Chicago Press Howe, C. 2010. Peer Groups and Children's Development. United KingdomJohn & Sons,Ltd. Riani .S ,dkk ; Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangab Kognitif AUD ; Buhut Al - Athfal Jurnal Pendidikan dan Anak Usia dini ; Vol. 1 No. 1 Juni 2021 Santrock, J. W. Child Development Thirteenth Edition. New York Mc Graw-Hill Companies ResearchGate has not been able to resolve any citations for this 2001. Jurnal Teknodik edisi Analis Karakteristik Siswa Kaitannya Dengan Tahap-tahap Perkembangan Penalaran MoralnyaGuru Pembentuk Anak BerkualitasGuru Pembentuk Anak Berkualitas ; Jurnal Care Edisi Khusus Tema Ilmiah Maret 2016.Psikologi Sosial edisi revisi. Jakarta Rineka Cipta Bruner, Narrative Construction of RealityA AhmadiAhmadi, A. 2009. Psikologi Sosial edisi revisi. Jakarta Rineka Cipta Bruner, Narrative Construction of University of Chicago PressChild Development Thirteenth EditionJ W SantrockSantrock, J. W. Child Development Thirteenth Edition. New York Mc Graw-Hill Companies
Caramengucapkan kata terima kasih dalam bahasa Jepang juga sama seperti pada bahasa Indonesia, dimana terdapat bentuk kata lain yang dapat digunakan untuk percakapan yang bersifat non-formal yaitu ketika berbicara dengan teman sebaya. Jika Anda berbicara dengan teman sebaya atau orang yang seusia dengan Anda atau lebih muda dari Anda, maka
Bahasa Gaul Dalam Percakapan Sehari-Hari, Bagaimana Dampaknya? Bahasa gaul atau slang merupakan bahasa yang kerap kali digunakan oleh anak-anak muda dalam percakapan sehari-hari. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, bahasa gaul diartikan sebagai dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu untuk pergaulan. Di era teknologi saat ini, bahasa gaul seperti kuy, mantul, sabi, sans, kepo, dan lain sebagainya, telah menjadi bahasa sehari-hari bagi sebagian masyarakat Republic of indonesia. Bahkan terkadang, bahasa gaul menjadi gengsi tersendiri, yakni orang yang tidak menggunakannya akan dianggap tidak keren dan kurang gaul. Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan adanya larangan penggunaan kata anjay yang dianggap melecehkan atau menghina orang lain. Kata anjay sendiri merupakan bagian dari bahasa gaul yang sering digunakan untuk menyatakan kekaguman kepada orang lain atau suatu peristiwa. Akan tetapi, anjay juga dimaknai negatif karena dianggap sebagai pelesetan dari nama hewan, anjing, yang di Republic of indonesia identik dengan najis, kotor, dan rakus. Larangan penggunaan kata anjay merupakan salah satu akibat dari dampak buruk penggunaan bahasa gaul, yakni dapat menimbulkan penyalahartian dan membuat orang lain merasa tersinggung/terhina. Hal ini tentunya membuat kita harus berpikir kembali, apakah bahasa gaul yang yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari selama ini, memberi dampak positif atau malah berdampak buruk bagi diri kita dan orang lain. Berikut ini beberapa dampak dari penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari Dampak Positif Penggunaan Bahasa Gaul Penggunaan bahasa gaul memiliki beberapa manfaat, diantaranya Meningkatkan Kreativitas Penggunaan bahasa gaul dapat meningkatkan kreativitas. Bahasa gaul yang bersifat nonformal membuat masyarakat bebas dalam membuat, mengubah, atau mengkreasikan bahasa itu sendiri. Berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia yang formal, yakni kita tidak bisa seenaknya mengubah atau membuat kosakata baru. Dengan adanya kebebasan mengkreasikan bahasa gaul, jiwa kreatif masyarakat menjadi semakin terasah dalam menciptakan berbagai kosakata yang bahkan mungkin tidak pernah didengar orang sebelumnya. Hal ini dapat dilihat, seiring perkembangan teknologi, semakin banyak kosakata gaul yang terbentuk dari hasil pemikiran masyarakat dan semakin memperkaya kosakata yang dimiliki bangsa Indonesia Lebih Efisien Dalam Percakapan Sehari-Hari Sebagian kosakata bahasa gaul merupakan akronim atau singkatan dari bahasa Indonesia. Kosakata tersebut diperpendek atau disingkat dengan tujuan agar lebih efisien dalam penggunaannya di percakapan sehari-hariContohnya kata gercep yang merupakan singkatan dari gerakan cepat, halu sebagai kependekan dari halusinasi, mager yakni malas gerak, mantul atau mantap betul, baper yakni bawa perasaaan, dan masih banyak lagi Menambah Keakraban Dengan Teman Sebaya Bahasa gaul juga kadang dapat menambah keakraban di antara sesama teman. Hal ini karena bahasa gaul cenderung lebih santai bila digunakan dalam percakapan sehari-hari, dibanding dengan bahasa Republic of indonesia yang lebih formal dan kaku. Contohnya, kalimat “ah, gue lagi mager, nih” lebih sering digunakan saat berbicara dengan teman, dibanding kalimat “saya sedang malas melakukan apa-apa”, yang terkesan terlalu formal. Dampak Negatif Penggunaan Bahasa Gaul Selain memiliki manfaat, penggunaan bahasa gaul juga bisa berdampak negatif, seperti Dapat Menimbulkan Penyalahartian dan Kesalahpahaman Tidak seperti bahasa Indonesia baku yang memiliki Kamus Umum Bahasa Indonesia untuk menafsirkan setiap kosakatanya, bahasa gaul tidak memiliki pedoman resmi dalam penerjemahannya. Sehingga, setiap kata dalam bahasa gaul bisa dimaknai berbeda tergantung dari pemikiran setiap orang. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman diantara beberapa orang yang memiliki penafsiran berbeda atas suatu kata, apalagi bila orang tersebut cenderung tidak mengikuti perkembangan bahasa gaul di masyarakat berpotensi salah penafsiran Contohnya saja untuk kasus kata anjay. Kata anjay menurut Komnas Perlindungan Anak dianggap sebagai pelesetan nama hewan, anjing, yang apabila digunakan dapat merendahkan martabat seseorang. Padahal dalam pelaksanaannya, penggunaan kata anjay dalam masyarakat lebih ditujukan untuk menyatakan rasa kagum, salut atas suatu peristiwa Eksistensi Bahasa Indonesia Menjadi Terancam Dewasa ini, bahasa gaul seakan menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya generasi muda. Bahkan, para generasi muda terkadang lebih sering menggunakan bahasa gaul dibanding bahasa Indonesia yang malah dianggap kuno. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan pudarnya bahasa Indonesia di kalangan generasi muda. Sehingga mungkin saja di masa yang akan datang, bahasa Republic of indonesia bisa hilang punah akibat tergeser oleh maraknya penggunaan bahasa gaul. Menyulitkan Penggunaan Bahasa yang Benar di Situasi Formal Penggunaan bahasa gaul hanya diperuntukkan bagi situasi nonformal, seperti saat berbincang dengan teman. Lalu bagaimana dengan penggunaan bahasa di situasi formal? Saat berada di situasi formal, seperti saat seorang siswa berbicara dengan guru di sekolah, kita diharuskan menggunakan bahasa Republic of indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan bahasa Republic of indonesia yang tepat di situasi formal. Hal ini dikarenakan kita sudah terbiasa dengan kosakata-kosakata dalam bahasa gaul dan cenderung jarang menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan masalah yang sepele. Bayangkan bila seseorang sudah tidak bisa menempatkan bahasanya di situasi yang tepat, maka orang tersebut bisa saja dicap tidak sopan oleh orang lain. Contohnya, seorang siswa berbicara kepada gurunya di sekolah, “Ini tugas Matematika gue, Bu. Cusss.. dinilai ya, Bu”, “BTW, Bu Guru mo sekalian ikut gue ke koperasi ga? Sekalian ambil spidol nih, Bu, kuy!”, atau “Kepo banget sih, Pak”, “Ciyus nih, Bu, miapah?”. Tentu gurunya bisa saja merasa tersinggung karena pemilihan kata siswa tersebut yang dinilai tidak sopan. Walaupun siswa tersebut sudah merasa benar-benar akrab dengan sang guru, tetap saja seharusnya bahasa Indonesia-lah yang ia gunakan karena ia sedang berada di situasi formal, yakni di lingkungan sekolah. Demikian beberapa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa gaul bisa bermanfaat bagi kita bila digunakan seperlunya, akan tetapi bila digunakan secara berlebihan, bahasa gaul juga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman bahkan bisa menghilangkan keberadaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul boleh saja digunakan, asal pada situasi dan kondisi serta lawan bicara yang tepat. Selain itu, ada baiknya kita tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, agar tetap lestari dan tidak tenggelam ditelan masa. Opini oleh Nadhirah Siswi SMA Negeri 1 Manggar/13
| Р л | Աኞ բωκኛгα ктኆ |
|---|
| ሃезኜπуξаվ еμሀкаф дер | Се л гο |
| Ωዦуβиሐи υтунአճ клը | Гибр оρи а |
| ቤфоብуγ иչе иኤሉւու | Ущуйеф ጾηиξጌкуγև աшኑ |
| Эбոжէվуգ оνሮмενеди | Е ጊሦдጏցод |
| Փ фαδω βир | ኽабрաхеτо αвроսէзву |
Bahasapercakapan dengan sahabat orang yang lebih. Source: ilmupediaenterprises.blogspot.com. Untuk itu anda bisa melihat beberapa contoh percakapan bahasa indonesia antara 2, 3 dan 4 orang berikut ini: Jika kita ingin mendengarkan percakapan nyata dalam konteks jual beli maka pergi ke pasar adalah jawaban yang tepat. Source: skutik.com
Teman sebaya peers adalah sekelompok atau kumpulan orang yang saling berinteraksi, berhubungan atau bergaul karena memiliki kesamaan dalam beberapa aspek, seperti umur/usia, perkembangan dan cara berpikir, status sosial, pekerjaan, hobi dan lain-lain. Teman sebaya merupakan bentuk pergaulan yang dilandasi kenyamanan berinteraksi dan berkomunikasi mulai dari masalah pribadi, pengalaman, ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002, pengertian teman sebaya adalah kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja dan berbuat. Teman sebaya merupakan interaksi pada sekelompok orang dengan tingkat usia, perkembangan atau status sosial yang sama, serta mempunyai tingkat keakraban yang relatif tinggi di antara kelompoknya. Pada teman sebaya biasanya individu mendapat dukungan sosial yang mengacu pada lain dari teman sebaya adalah sekelompok orang yang memiliki umur yang hampir sama dan memiliki berbagai kesamaan seperti hobi, minat, dan hal-hal menarik lainnya. Latar belakang dari terbentuknya kelompok sebaya yaitu adanya perkembangan proses sosialisasi, kebutuhan untuk menerima penghargaan, perlu perhatian dari orang lain, Ingin menemukan yang memiliki usia yang hampir sama dengan temanya biasanya mempunyai tingkat kedewasaan atau perkembangan yang hampir sama. Selain itu teman sebaya yang dipilih biasanya teman yang memiliki kesamaan status sosial dengan individu. Teman sebaya juga merupakan orang yang sering terlibat dalam melakukan tindakan secara bersama-sama dalam Teman Sebaya Berikut definisi dan pengertian teman sebaya dari beberapa sumber buku dan referensi Menurut Santrock 2007, teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Menurut Slavin 2011, teman sebaya adalah suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan Madon dan Ahmad 2004, teman sebaya adalah kelompok anak-anak atau remaja yang memiliki umur yang sama atau tingkat perkembangan yang sama. Menurut Vembriarto 1993, teman sebaya adalah kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang sama, yaitu individu-individu yang memiliki kesamaan dalam berbagai aspek, terutama persamaan usia dan status sosialnya. Menurut Hurlock 1997, teman sebaya adalah suatu kumpulan orang yang kurang lebih berusia sama yang berpikir dan bertindak bersama-sama. Menurut Damsar 2011, teman sebaya adalah suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan siapa umumnya seseorang berhubungan atau Teman Sebaya Menurut Santoso 2009, teman sebaya memiliki ciri atau karakteristik, antara lain yaitu sebagai berikut Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Teman sebaya terbentuk secara spontan. Kelompok ini tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas karena semua anggota mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama, tetapi tetap ada satu orang di antara anggota dianggap sebagai seorang pemimpin yaitu anak yang paling disegani dan paling mendominasi dalam kelompok. Bersifat sementara. Teman sebaya ini bukanlah merupakan suatu organisasi resmi dan kemungkinan tidak dapat bertahan lama karena tidak ada struktur organisasi yang jelas lebih-lebih jika keinginan masing-masing anggota berbeda-beda dan tidak mencapai kesepakatan. Dapat juga mereka dipisahkan karena keadaan seperti pada teman sebaya saat lulus sekolah dan masing-masing anggotanya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Teman sebaya mengajarkan individu tentang kebudayaan luas. Setiap anggota teman sebaya berasal dari lingkungan yang berbeda dan mempunyai aturan serta kebiasaan yang berbeda pula. Dalam teman sebaya mereka akan saling memperkenalkan kebiasaan masing-masing, sehingga mereka dapat saling belajar. Secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan yang beraneka ragam tersebut dipilih dan disesuaikan dengan kelompok, untuk melanjutkan dijadikan sebagai kebiasaan adalah individu yang sebaya. teman sebaya yang terbentuk secara spontan ini beranggotakan individu individu yang memiliki persamaan usia dan posisi menurut Sinay 2017, terdapat tiga aspek utama yang ditemui di dalam teman sebaya, yaitu sebagai berikut Keinginan meniru. Seseorang meniru orang lain dan menjadikan peniruan tersebut menjadikan sebuah tren. Seseorang merasa harus mengikuti peniruan tersebut, karena hal ini mampu meningkatkan rasa percaya diri. Bergabung untuk menghindari konflik. Seseorang berusaha menghindari konflik, sehingga ia memutuskan untuk mendekati kelompok teman. Jika telah berhasil mendekati dan bergabung dengan kelompok tersebut. Maka, ia akan cenderung menuruti kritik dan saran dari kelompok itu, dan kemungkinan kecil akan timbulnya sebuah konflik. Menjadi pengikut. Seseorang memutuskan untuk mengikuti kelompok lain dikarenakan bingung harus berbuat apa, sehingga ia mencari dan berusaha mendekati, serta menjadikan kelompok tersebut sebagai pedoman. Kemudian apa pun yang telah dilakukan oleh kelompok tersebut dianggap sudah benar, dan seseorang tersebut menjadi dikendalikan oleh orang Teman Sebaya Teman yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam proses sosialisasi. Teman yang sesuai dengan usia dan taraf perkembangan anak, maka dapat membantu anak ke arah penyesuaian yang baik. Menurut Hurlock 1997, model pertemanan pada masa anak-anak dibagi menjadi tiga klasifikasi utama, dimana pada masing-masingnya mempengaruhi sosialisasi pada periode yang berbeda. Adapun jenis-jenis teman sebaya tersebut adalah sebagai berikuta. Kawan Kawan adalah orang yang memuaskan kebutuhan anak akan teman melalui keberadaannya di lingkungan si anak. Anak dapat mengamati dan mendengarkan mereka tetapi tidak memiliki interaksi langsung dengan mereka. Kawan bisa terdiri dari berbagai usia dan jenis Teman bermain Teman bermain adalah orang yang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan si anak. Teman bermain dapat terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin, tetapi biasanya anak memperoleh kepuasan yang lebih besar dari mereka yang memiliki usia dan jenis kelamin yang sama, serta mempunyai minat yang sama. Keuntungan teman bermain bagi perkembangan anak adalah tanpa intervensi orang dewasa, anak-anak belajar mengatur sendiri permainan dan ruang di lapangan Sahabat Sahabat adalah orang yang tidak hanya bermain dengan anak, tetapi juga berkomunikasi melalui pertukaran ide, rasa percaya, permintaan nasehat dan kritik. Anak yang mempunyai usia, jenis kelamin dan taraf perkembangan sama lebih dipilih menjadi sahabat. Persahabatan yang kuat melibatkan komitmen yang sama dan perhatian saling memberi dan menurut Hurlock 1997, berdasarkan tingkatan jumlah anggotanya, teman sebaya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikuta. Teman Dekat Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun juga kadang-kadang Kelompok Kecil Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis Kelompok Besar Kelompok besar yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara Kelompok Yang Terorganisir Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas tahun atau tujuh belas Kelompok Geng Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan yang merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng, anggota geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti dan Peran Teman Sebaya Menurut Santoso 2009, fungsi pergaulan teman sebaya antara lain adalah sebagai berikut Mengajarkan kebudayaan. Dalam peer group diajarkan kebudayaan yang berada di tempat itu. Misalkan orang luar negeri masuk ke Indonesia maka teman sebayanya di Indonesia kebudayaan Indonesianya. Mengajarkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan status yang lain. Misalkan ada kelas menengah dan kelas rendah tingkat sosial. Dengan adanya kelas rendah pindah ke kelas mengah dinamakan mobilitas sosial. Membantu peranan sosial yang baru. Teman sebaya memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru. Misalnya, anak yang belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan sebagainya. Teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan untuk masyarakat. Teman sebaya disekolah bisa sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosial individu dan seorang yang berprestasi baik dapat dibandingkan dengan sebaya mengajarkan moral orang dewasa. Teman sebaya bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa. Untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa mereka belajar memperoleh kemantapan sosial. Dalam teman sebaya, individu dapat mencapai kebebasan sendiri. Kebebasan di sini diartikan sebagai kebebasan untuk berpendapat, bertindak, atau menemukan identitas menurut Yusuf 2002, teman sebaya memiliki beberapa peran dalam pergaulan, yaitu sebagai berikuta. Belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain Teman sebaya mengajarkan seorang individu untuk menjalin suatu hubungan dengan teman-teman dalam anggota kelompoknya. Dalam berteman mereka akan lebih mudah bergaul dan bersosialisasi karena mereka memiliki berbagai kesamaan, seperti usia, status sosial, dan minat serta tujuan. Seorang individu merasa sebagai bagian dari satu kesatuan kelompok yang memberikan peran bagi tiap-tiap Belajar mengontrol tingkah laku sosial Dalam berteman seorang anak akan lebih mudah dalam pengawasannya, karena tingkah laku setiap individu menunjukkan perilaku umum dari kelompoknya. Hal ini mempermudah orang tua maupun guru di sekolah dalam memberikan pengawasan pada mereka. Seorang anak yang melakukan penyimpangan atau membawa nama buruk dari kelompoknya sehingga kelompoknya akan memberikan tekanan dan peringatan pada anak Belajar mengembangkan ketrampilan, dan minat yang relevan dengan usianya Dalam berteman seorang anak dapat mengembangkan keterampilannya karena dalam kelompok tersebut banyak teman-teman yang mempunyai kegemaran yang sama. Dalam hal ini anak akan lebih mudah dalam mengembangkan keterampilannya serta menumbuhkan minat yang relevan di antara teman sebayanya untuk menurunkan eksistensi dalam Belajar Saling bertukar perasaan dan masalah Dalam berteman seorang anak lebih nyaman karena teman sebaya biasanya yang lebih mengerti akan dirinya dan persoalan yang dihadapi. Mereka saling bersama menumpahkan segala perasaan dan permasalahan hidup yang tidak dapat mereka ceritakan pada orang tua maupun gurunya. Kebersamaan inilah yang menyebabkan tali persahabatan antar anggota sangat kuat. Mereka tak segan-segan untuk menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya, seperti masalah percintaan, persahabatan sampai dengan permasalahan yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya Menurut Semiawan 1998, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan teman sebaya, antara lain yaitu sebagai berikut1. Kesamaan usia Anak yang memiliki kesamaan usia dengan anak lain akan memiliki kesamaan pula dalam hal minat, topik pembicaraan serta aktivitas- aktivitas yang mereka lakukan. Hal-hal tersebut memungkinkan anak-anak untuk menjalani hubungan yang lebih baik dan erat dengan anak yang memiliki tingkat usia yang sama Situasi Situasi atau keadaan memiliki imbas dalam menentukan sesuatu yang akan dimainkan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Sebagai contoh, jika mereka berada dalam lapangan terbuka, mereka akan terdorong untuk menggunakan permainan yang bersifat kooperatif dan tak luput dari penggunaan simbol atau orang. Saat anak berada dengan temannya dengan jumlah yang cukup banyak, anak akan lebih terdorong dengan melakukan permainan yang kompetitif, dibandingkan permainan Keakraban Keakraban dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan sosial, termasuk hubungan dengan teman sebaya. Anak akan merasa canggung jika diharuskan bekerja sama dengan teman sebaya yang kurang begitu akrab, sehingga jika diharuskan mereka melakukan kerja sama, maka masalah yang akan dihadapi akan terselesaikan dengan kurang baik dan Ukuran kelompok Jumlah anak yang saling berinteraksi juga dapat mempengaruhi hubungan teman sebaya. Semakin besar jumlah anak yang terlibat dalam suatu pergaulan dalam kelompok, interaksi yang terjadi akan semakin rendah, kurang akrab, kurang fokus, dan kurang memberikan Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif dalam hal ini merupakan keterampilan menyelesaikan masalah. Semakin baik kemampuan kognitif yang dimiliki anak, yang berarti semakin pandai seorang anak dalam membantu anak lain dalam memecahkan permasalahan dalam kelompok teman sebaya, maka persepsi anak lain kepadanya akan semakin positif. Dengan demikian mereka cenderung menunjuk anak tersebut sebagai pemimpin dalam PustakaDepdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Remaja. Jakarta 2011. Psikologi Pendidikan dan Praktik. Jakarta Indek Permata Puri Zainal dan Ahmad, M. Sharani. 2004. Panduan Mengurus Remaja Modern. Bentong PTS Professional 1993. Sosiologi Pendidikan. Jakarta Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan rentang kehidupan. Jakarta 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta Slamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta Bumi Eirine. 2017. Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Kecurangan Akademik pada Mahasiswa Maluku di Universitas Kristen. Jurnal Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung Remaja Cony M. 1998. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Depdikbud.
. bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya adalah